[Review Buku] The Architecture of Love by Ika Natassa

Tidak ada komentar
The Architecture of Love
Pic from Gramedia Digital


Halo, Teman Layar Baca!

Kalian suka baca buku atau novel yang tokoh utama adalah seorang penulis? Nah, novel The Architecture Of Love adalah novel yang tokoh utamanya penulis dan arsitek. Novel TAOL ini sampulnya menarik dan menunjukkan kalau novel TAOL membahas tentang gedung-gedung dan arsitektur.

Judul Buku : The Architecture of Love

Nama Penulis : Ika Natassa

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Novel The Architecture of Love by Ika Natassa ini menceritakan tentang Raia Risjad, seorang penulis buku yang tidak suka keramaian dan sering kali Raia menulis dan menyelesaikan naskah tulisannya sampai subuh.


Buku-buku karya Raia selalu saja menjadi buku best seller dan ada buku karya Raia yang diangkat ke film layar lebar. Raia takut jika filmnya tidak sesuai dengan bukunya. Akan tetapi Raia merasa bahagia saat tahu filmnya lebih bagus dari bukunya. Menjadi penulis buku yang bukunya selalu saja best seller itu kebahagiaan seorang penulis. Bukunya diangkat ke film layar lebar juga merupakan kebahagiaan bagi seorang penulis.

“Bagi seorang penulis, buku yang dia hasilkan ibarat anak yang akhirnya lahir setelah proses mengandung (menulis) yang penuh perjuangan, tidak mudah, dan tidak sebentar. Dan menyerahkan karya kepada produser untuk diadaptasi menjadi film ibarat menyerahkan anak ke orang lain untuk diutak-atik. Butuh kepercayaan mungkin sedikit kepasrahan walaupun tetap digelayuti ekspektasi” – Halaman 11 – 12

Raia mengalami writer’s block sehingga Raia belum bisa menulis lagi. Setelah Raia bercerai dengan suaminya dan Raia berstatus janda, Raia merasa ada yang kurang di dalam dirinya yang membuat dia merasa gelisah dan tidak bisa menulis.

Raia akhirnya ke New York dan tinggal di apartemen sahabatnya. Raia ingin membayar uang sewa apartemen tapi sahabatnya tidak memperbolehkan jadi seringnya Raia membayar tagihan ini dan itu serta mentrakir makan di restoran.

Raia tidak suka keramaian dan tidak suka pesta. Akan tetapi Raia akhirnya datang ke pesta perayaan tahun baru dan bertemu River Jusuf yang ternyata juga tidak suka keramaian dan tidak suka pesta. Mereka bertemu dan mereka merasa saling melengkapi satu sama lain.

Raia Risjad punya masa lalu yang menyedihkan sama halnya dengan River Jusuf. Jadi mereka sama-sama bertemu karena takdir dan mereka ditakdirkan untuk bersama. Saling mencintai, saling menyayangi, dan saling melengkapi.

River Jusuf karakternya pendiam tapi ternyata River juga kadang merasa iri dengan temannya yang dicintai oleh istrinya seperti dibawakan bekal makan siang ke kantor. Dicintai memang bikin bahagia sih? Kalian setuju nggak nih?

Jika Raia Risjad adalah seorang penulis buku yang terkenal maka River Jusuf adalah arsitek yang sering mendapatkan proyek di luar negeri seperti Singapura, Australia, dan Amerika. Jika River Jusuf suka mengajak Raia Risjad melihat gedung-gedung dengan arsitekturnya yang unik, maka Raia Risjad merasa bahagia saat River Jusuf mengajak Raia berkunjung ke toko buku. Kencan untuk melihat gedung-gedung unik dan kencan ke toko buku asik nih, ya!

Pertemuan Raia dan River di New York memang bikin mereka bahagia dan akhirnya Raia bisa menulis lagi. Penggemar Raia Risjad sangat bahagia saat Raia akhirnya merilis buku terbaru dan mengadakan meet and greet bersama dengan para penggemarnya.

Membaca novel TAOL ini memang asik walaupun banyak hal-hal yang bikin sedih sih. Saya suka karakter Raia dan River yang punya keinginan untuk menghilangkan kesedihan dan mencoba belajar untuk jatuh cinta lagi. Jadi, kalian sudah pernah baca novel TAOL atau belum nih?

Tidak ada komentar