[Review Buku] Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah by Yudiono K.S.

2 komentar

Cerita Rakyat Dari Kendal Jawa Tengah
Pic from Gramedia Digital


Halo, Teman Layar Baca!

Kota Kendal merupakan kota kelahiran saya. Kota Kendal juga merupakan tempat tinggal saya selama dua puluh empat tahun ini. Kota Kendal terletak di provinsi Jawa Tengah. Kota Kendal berbatasan dengan kota Semarang dan kota Batang.

Ada banyak hal yang membuat saya ingin lebih tahu tentang kota Kendal. Maka dari itu sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruan maka saya lebih memilih bersekolah di Kendal saja ketika banyak para warga Kendal yang memilih bersekolah di Semarang.

Di kota Kendal ini banyak juga cerita rakyat yang sering menjadi cerita yang banyak diceritakan kepada anak cucu. Saya pun sering mendengarkan cerita rakyat Kendal yang sering diceritakan oleh orang tua saya dan juga tetangga saya.
Saya pun akhirnya membaca buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. yang menceritakan tentang cerita rakyat dari Kendal yang cocok sekali dibaca oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua.


Judul Buku : Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah

Penulis Buku : Yudiono K.S.

Penerbit : PT Grasindo

Buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. ini berisi sepuluh cerita rakyat yang ditulis dengan singkat, jelas, dan padat. Setiap cerita rakyat maka akan ada gambar yang menjelaskan isi jalan cerita rakyat tersebut. Dan dilengkapi pula dengan kesimpulan dan pesan baik dari cerita rakyat tersebut. Hal ini membuat saya suka dengan buku ini karena kita tidak hanya belajar sejarah dan cerita rakyat Kendal, akan tetapi kita juga bisa meneladani para tokoh baik yang ada dalam cerita rakyat tersebut.

Buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah ini berisi cerita rakyat mulai dari asal mula kota Kendal, riwayat Kaliwungu, Paseban Kemangi, misi Kaladuta, Raden Begananda, Nyai Sedapu, Nyai Damariyah, dongeng Curug Sewu, dongeng Goa Kiskendo, dan dongeng Kali Blorong.

Membaca buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. ini juga bisa membuat saya tahu tentang asal mula suatu desa yang ada di kota Kendal seperti asal mula desa Tambakrejo di kecamatan Patebon dan desa Rejosari di kecamatan Brangsong.

Yang paling saya suka dari buku Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. ini yaitu bagian dongeng Kali Blorong. Kali (sungai) Blorong ini membentang panjang dari daerah Kendal di bagian atas hingga ke daerah Kendal di bagian bawah (pesisir).

Dongeng Kali Blorong menceritakan tentang pasangan suami istri yang belum juga dikaruniai anak. Hingga kemudian mereka pergi ke hutan untuk bertapa dan memohon kepada Tuhan agar segera dikaruniai anak.

Si istri merasa terlalu lama di hutan dan ingin kembali ke rumah akan tetapi si suami belum ingin pulang ke rumah. Karena si istri mencintai si suami maka si istri menuruti perkataan suaminya untuk tetap di hutan saja.

Suatu hari si suami pergi dan tidak segera kembali dan si istri pun mencari suaminya tersebut tapi tak kunjung juga ketemu. Kemudian si istri menemukan suaminya berbadan ular dan berkepala manusia. Si istri sangat kaget dengan penampilan suaminya yang telah berubah tersebut.

Si suami pun menceritakan hal aneh yang terjadi pada dirinya. Si suami mengatakan kalau menemukan telur dan memakan telur tersebut karena si suami lapar. Dan setelah itu si suami berubah menjadi ular berkepala manusia.

Si istri pun akhirnya juga memakan telur tersebut dan berubah menjadi ular berkepala manusia. Mereka pun akhirnya hidup di sendang tersebut. Akan tetapi mereka merasa risih karena banyak warga yang melihat pasangan suami istri berbadan ular dan berkepala manusia tersebut.

Maka dari itu akhirnya mereka terus melaju menuju ke arah utara untuk menuju laut. Dan jalan yang dilalui tersebut akhirnya menjadi sebuah sungai yang panjang dan sungai tersebut diberi nama Kali Blorong.

Kali Blorong ini menjadi sungai yang menjadi perbatasan antara kecamatan Kendal dan kecamatan Brangsong. Kali Blorong pun dulu airnya selalu meluap sehingga menyebabkan banjir di area kecamatan Brangsong dan kecamatan Kendal.

Saya pun dulu lumayan sering bermain air di Kali Blorong bersama teman-teman saya karena Kali Blorong lokasinya dekat dengan rumah saya. Akan tetapi saat ini saya sudah jarang sekali bermain air di Kali Blorong.

Kali Blorong sering juga dimanfaatkan untuk mencuci baju dan mencuci piring. Dan adapula beberapa orang yang mandi di Kali Blorong. Namun banyak pula yang takut datang ke Kali Blorong karena arus sungai yang deras.

Itulah sedikit ulasan tentang buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. Alasan saya membaca buku ini karena saya orang Kendal dan saya suka membaca buku tentang cerita rakyat. Lalu, sudahkah kalian para warga Kendal membaca buku yang berjudul Cerita Rakyat dari Kendal Jawa Tengah karya Yudiono K.S. ini?

2 komentar

  1. Kok mirip nyai Blorong gitu ya say? :D
    Tapi dulu saya nontonnya, nyai Blorong itu anaknya Nyai Roro Kidul, entah benar atau cuman dongeng juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di film emang gitu kayaknya, Mbak. Banyak cerita dalam berbagai versi juga sih kayaknya.

      Hapus