Baca Buku Critical Eleven Karya Ika Natassa, Kisah Cinta Manis dan Pahit yang Berawal dari 11 Menit
Halo, Teman Layar Baca!
Siapa
nih yang suka baca novel karya Ika Natassa? Novel pertama karya Ika
Natassa yang saya baca adalah novel yang berjudul Critical Eleven. Lalu,
seperti apa jalan cerita dari novel yang berjudul Critical Eleven karya
Ika Natassa ini?
Idenntitas Buku
Judul Buku : Critical ElevenPenulis : Ika NatassaPenerbit : Gramedia Pustaka UtamaTahun terbit : Agustus, 2015ISBN : 978-602-03-1892-9Tebal : 344 halaman
Apa
yang ada di benak kamu ketika pertama kali melihat novel Critical
Eleven disertai dengan gambar pesawat? Pertama kali saya melihat
covernya saya kira buku tentang dunia pendidikan bidang penerbangan.
Jadi saat pertama kali saya melihat novel tersebut saya kurang tertarik
karena saya kira tentang dunia pendidikan bidang penerbangan. Tapi
ternyata dugaan saya salah. Ternyata ada banyak hal yang tak terduga
tentang novel Critical Eleven ini.
Novel
ini ternyata sangat unik dan ceritanya romantis sekali. Setiap lembar
demi lembar yang saya baca membuat saya penasaran dan ingin segera cepat
selesai dalam membaca novel ini. Novel ini juga membuat saya senang,
karena dalam setiap ceritanya ada kata-kata yang menggunakan bahasa
Inggris. Sehingga dari kata-kata tersebut saya belajar lagi membaca
kata-kata dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar serta saya belajar
banyak kosakata baru yang saya belum saya ketahui sebelumnya. Banyak
juga kata-kata yang banyak memiliki makna yang mendalam di dalam novel
ini.
Hidup memang tidak pernah se drama di film. Tapi hidup juga tidak pernah se gampang di film - hal 40
Salah
satu teman saya juga tertarik dan menyukai novel ini. Dia adalah
Ridwan. Setelah membaca novel Critical Eleven karya mbak Ika Natassa,
Ridwan memposting tulisan di salah satu media sosialnya dengan tulisan
berikut ini,
Kadang hidup lebih menyenangkan saat kita tidak punya ekspetasi apa-apa #CriticalEleven
Tulisan
tersebut adalah salah satu kata yang mempunyai makna di dalam novel
Critical Eleven. Setiap kali kita akan naik pesawat maka kita akan
berhubungan dengan Critical Eleven. Dalam dunia penerbangan Critical
Eleven adalah sebelas menit paling kritis di dalam pesawat yaitu tiga
menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing karena secara
statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam
rentang waktu sebelas menit tersebut.
Sinopsis
Dalam
dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit
paling kritis di dalam pesawat-tiga menit setelah take off dan delapan
menit sebelum landing-karena secara statistik delapan puluh persen
kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit
itu. It’s when the aircraft is most vulnerable to any danger.
In
a way, it’s kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama
kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuknya lalu ada
delapan menit sebelum berpisah-delapan menit ketika senyum, tindak
tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu
akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan.
Ale
& Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga
menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk
bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa dan delapan
menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.
Kini,
lima tahun setelah perkenalan itu. Ale & Anya dihadapkan pada satu
tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang
mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam
pertemuan mereka.
Diceritakan
bergantian dari sudut pandang Ale & Anya, setiap babnya merupakan
kepingan puzzle yang membuat kita jatuh cinta atau benci kepada
karakter-karakternya, atau justru keduanya.
Review Buku
Ale
adalah anak seorang Jenderal. Nama lengkap Ale adalah Aldebaran Risjad.
Sedangkan Anya nama lengkapnya adalah Tanya Laetitia Baskoro Binti
Ibrahim Baskoro. Anya mempunyai dua orang sahabat yang selalu bersama
dan mendukung apapun yang dilakukan oleh Anya. Dua sahabat Anya tersebut
adalah Tara & Agnes.
Anya
adalah seorang konsultan. Sehingga Anya harus bolak balik luar kota
atau luar negeri untuk urusan pekerjaanya. Anya menyukai bandara namun
Anya sangat membenci terbang, kenapa ya Anya membenci terbang??? Apakah
Anya trauma dengan ketinggian atau Anya phobia dengan terbang??? Menurut
Anya, terbang adalah hal yang tergolong berbahaya karena saat kita
terbang, kita menyerahkan nasib kita kepada orang lain di dalam pesawat.
Tiga menit awal saat take off dan delapan menit akhir saat landing
adalah saat-saat menegangkan bagi penumpang pesawat karena rentang
terjadi kecelakaan.
Pada
suatu hari, Anya melakukan perjalan Jakarta-Sydney, ia bertemu dengan
Ale. Anya merasa beruntung karena ia tidak duduk bersebelahan dengan
om-om, kakek-kakek, ibu-ibu atau anak kecil yang rewel, kali ini ia
bersebelahan dengan seorang pria yang cool dan terkesan cuek. Anya tidak
menyadari jika ia tertidur di pundak pria itu hingga Anya menjadi
salah tingkah. Kebayang kan bagaimana rasanya salah tingkah??? Pasti ya
merasa malu dan tidak enak hati. Kemudian, waktu di menit akhir sebelum
landing digunakan Ale & Anya untuk mengobrol.
Ale
adalah pekerja perminyakan di luar negeri. Ale sering menyebutkan kalau
pekerjaannya adalah tukang minyak. Ale hidup berbulan-bulan lamanya di
tengah laut tanpa perempuan memang membuat laki-laki seperti Ale menjadi
garing. Dua bulan setelah pertemuanya dengan Anya, membuat Ale berani
mengajak Anya ke warung favoritnya. Tujuh hari setelah Ale & Anya
bertemu, mereka langsung pacaran. Beberapa bulan kemudian Anya dan Ale
menikah.
Kisah
percintaan yang tergolong unik karena walau mereka harus jarang bertemu
tapi mereka tetap saling mencintai dan menyayangi. Anya tidak akan
membuang waktu berharganya saat kepulangan Ale. Ale termasuk tipe suami
yang romantis, meskipun jarang pulang ke Indonesia. Walaupun begitu,
Anya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Suatu
ketika, Anya sedang mengandung anak pertamanya. Anak tersebut walaupun
belum lahir tapi sudah diberi nama oleh Ale. Nama anak yang belum lahir
tersebut adalah Aidan. Nama lengkapnya adalah Aidan Athaillah Risjad Bin
Aldebran Risjad. Ternyata Aidan masih di dalam perut Anya tapi
jantungnya tak berdetak, hingga akhirnya Aidan meninggal dunia saat
masih berada di perut Anya. Aidan lahir pada tanggal 31 Agustus 2014 dan
wafat pada tanggal 31 Agustus 2014. Anya & Ale merasa sangat sedih
dan terpukul karena kehilangan anak pertamanya. Hingga Ale pernah
mengatakan kalau Aidan mungkin akan masih hidup apabila Anya tidak
terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya. Anya marah mendengar ucapan
Ale tersebut. Hingga akhirnya Anya bersikap berbeda dari biasanya kepada
Ale sejak kejadian tersebut.
Suatu
ketika, Anya merasa pusing dan sakit. Kemudian Anya periksa ke dokter
dengan menjalani berbagai macam tes kesehatan. Setelah itu, Anya pergi
ke makam anaknya yaitu Aidan. Di makam anaknya tersebut Anya menangis.
Anya juga memberitahukan kepada Aidan kalau Aidan akan segera punya adik
dan Anya berharap semoga Anya bisa menjaga adik Aidan tersebut. Tak
berapa lama kemudian Ale datang dan memeluk Anya. Ale pun berjanji akan
selalu menjaga Anya dan membuat Anya bahagia.
Iiih....romantis
sekali. Andaikan saja saya mempunyai suami seperti Ale. Pasti saya akan
menjadi wanita paling bahagia di dunia. Novel yang unik dan romantis
dan juga menambah wawasan saya mengenai keadaan di dalam pesawat selama
perjalanan. Ale itu tipe lelaki idaman banget ya. Ah...jadi bawa
perasaan gini kan. Novel romantis yang saya rekomendasikan untuk dibaca
deh ya. Unik karena pertemuan di dalam pesawat mereka saling bertegur
sapa hingga akhirnya jatuh hati dan menjalin cinta.


Tidak ada komentar