Halo, Teman Layar Baca!
Siapa nih yang suka baca novel genre romance? Kali ini saya akan membahas tentang novel genre romance yang berjudul Rewrite karya Dirsta Alifia. Lalu, seperti apa jalan cerita dari novel yang berjudul Rewrite karya Dirsta Alifia ini?
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : RewritePenulis : Dirsta AlifiaPenerbit : PT Elex Media KomputindoTahun Terbit : Cetakan Pertama, Tahun 2016Jumlah Halaman : 249 HalamanISBN : 978-602-02-9546-6Harga : Rp. 54.800Rating : ♡♡♡♡
SINOPSIS
Sejauh apa pun aku menghindar, ternyata, langkah-langkahku selalu terarah padamu. Saras Widjaya, seorang perempuan yang harga dirinya lebih tinggi dari langit ketujuh, berusaha menepis segala rindu yang ia punya pada sang mantan kekasih.
Gilang Ranggala, yang pandai menerbangkan pesawat dan juga harapan Saras, tak pernah tidak menyesali perbuatannya satu tahun lalu. Emosi yang begitu meledak, juga kata-kata yang tak seharusnya ada, membuat hubungan yang sudah mereka bangun tiga tahun runtuh begitu saja.
Namun, sekuat apa pun Saras menyangkal, ia tetap tak bisa menghindari bayang-bayang Gilang. Sedalam apa pun Gilang menyesal, ia sudah kehabisan cara meyakinkan Saras. Dalam diam, mereka berharap. Semoga kisah ini dapat ditulis ulang dengan akhir yang paling baik untuk mereka berdua.
KALIMAT FAVORIT
1. Kadang, hidup itu lucu, ya? Kita bisa dengan akrab mengobrol dengan seseorang yang belum terlalu kita kenal, bersahabat dengan orang yang baru kita kenal, bersahabat dengan orang yang baru kita kenal selama satu bulan, mengagumi seseorang yang tidak pernah kita temui sebelumnya, namun mendadak canggung ketika mengobrol dengan orang berstatus mantan. Padahal sebelumnya, orang itulah bagian terpenting dari hidup kita, seolah kita tak bisa hidup tanpanya. Tetapi nyatanya? Hanya berselang satu atau dua tahun setelah kita berfikir demikian, orang itu sudah menjelma menjadi orang yang paling kita benci, yang paling kita ingin kuliti hidup-hidup. Atau yang paling bagus, kita tendang ke Segitiga Bermuda agar tidak usah bertemu dia selama-lamanya. - Hal 26 & Hal 27
2. Plato sendiri memberikan teori cinta pada Socrates yang kira-kira seperti ini isinya : Ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, tanpa kita sadari, kita melihat sesuatu dari orang itu yang tidak dimiliki oleh kita, yang tanpa sadar membuat kita berpikir bahwa orang tersebut dapat memberikan kualitas dari apa yang ia miliki dan tidak dimiliki oleh kita. - Hal 30
3. Bagi Plato, hakikat cinta itu sendiri tak ubahnya seperti pendidikan. Artinya, kita tidak dapat mencintai seseorang jika kita tidak mau dididik oleh orang tersebut. Dalam cinta, dua orang berusaha untuk berkembang bersama-sama. Untuk mewujudkan hal itu, kita perlu hidup bersama dengan orang yang memiliki kualitas yang belum kita miliki, untuk melengkapi bagian-bagian yang kita & pasangan perlukan untuk berevolusi - Hal 30
4. Kalau kita melanggar peraturan, kita akan mendapat masalah. Kita akan mengalami kehancuran. - Hal 57
5. Bahwa hal terburuk dari suatu pengharapan yang tinggi adalah ketika harapan itu tidak tercapai, sang pemimpi hanya akan bisa terjatuh tanpa bisa kembali utuh. - Hal 83
6. Ternyata, bagi orang yang sedang jatuh cinta, cara membahagiakan diri itu sangat mudah. Cukup dengan melihat dia tersenyum, cukup dengan melihat dia tertawa. - Hal 115
7. Menikah itu menyempurnakan separuh agama. Bukan cuma soal senang-senang. Hakikat pernikahan sesungguhnya jauh lebih besar daripada itu. - Hal 231
8. Memang benar kata orang. Tidak peduli berapa pun umur anaknya, seorang ibu akan selalu siap untuk menjadi tumpuan. Menjadi rumah untuk kembali pulang. - Hal 232
ULASAN BUKU
Gilang Ranggala
Seorang pemuda tampan yang berumur 31 tahun dan berprofesi sebagai seorang pilot itulah Gilang Ranggala. Gilang, begitulah panggilan akrabnya. Gilang sangat menyayangi ibunya dan suatu ketika Gilang harus mengantar dan menemani ibunya ke pesta pernikahan anak teman ibunya. Di pesta pernikahan itulah Gilang bertemu sosok perempuan yang langsung membuatnya jatuh hati kepada perempuan tersebut. Perempuan tersebut bernama Saras Widjaya.
Sebulan kemudian Gilang & Saras resmi menjadi sepasang kekasih. Tiga tahun mereka berpacaran terlihat tetap mesra walaupun Gilang jarang sekali bertemu dengan Saras karena sibuk menerbangkan pesawat dari satu bandara ke bandara lainnya. Namun, setelah kejadian tak menyenangkan di kota London mereka akhirnya putus karena ucapan dari Gilang yang menyakiti Saras. Setelah lama putus dan tidak pernah ada kabar, satu tahun kemudian Gilang & Saras dipertemukan kembali. Lalu, apakah Gilang & Saras akan kembali menjalin hubungan asmara dan berlanjut ke pernikahan? Atau Gilang akan memilih perempuan lain untuk menjadi pendamping hidupnya? Atau mungkin Saras yang akan menerima pria lain yang telah menyatakan rasa suka dan cinta kepada Saras?
Saras Widjaya
Saras, begitulah panggilan akrabnya. Saras memiliki selera tinggi dalam menetukan pasangan hidup namun saat bertemu Gilang hal tersebut bukan menjadi sebuah masalah. Saras & Gilang pertama kali bertemu di saat acara pernikahan Gita yang merupakan sahabat Saras. Gilang terpukau akan kecantikan Saras yang bertubuh mungil. Gilang juga mengira kalau Saras masih kuliah karena wajah Saras memang terlihat masih muda dan banyak orang bilang kalau Saras mempunyai wajah baby face padahal Saras sudah bekerja.
Sebulan setelah Saras & Gilang berkenalan akhirnya mereka menjalin hubungan asmara. Tiga tahun lamanya Gilang & Saras menjalin hubungan asmara. Saras sangat menyayangi Gilang karena Gilang sangat perhatian dan sering menolong Saras. Namun, kejadian di kota London membuat Saras sakit hati dan merasa kecewa hingga pada akhirnya Gilang & Saras putus. Setahun setelah mereka putus akhirnya mereka dipertemukan kembali melalui acara pernikahan adik Gita. Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Saras akan memaafkan Gilang dan menerimanya kembali sebagai sang kekasih hati? Ataukah Saras akan memaafkan Gilang namun tak akan kembali kepada Gilang yang dulu menyakitinya?
Membaca novel ini tuh seperti sedang mendengarkan sahabat saya tentang kisah asmaranya. Pokoknya asik banget deh. Saya suka gaya Dirsta Alifia dalam menulis novel ini yang terlihat luwes, singkat, jelas dan padat. Namun, alur maju mundur dari novel ini membuat saya agak sedikit bingung hingga membuat saya untuk lebih konsentrasi dalam membaca novel ini.
Walaupun novel ini bercerita tentang percintaan orang dewasa namun tak ada kata-kata dewasa yang terlalu berlebihan di dalam novel ini. Novel ini cocok dibaca untuk para dewasa muda untuk lebih menyelami kisah Gilang & Saras. Tapi saat baca novel ini jangan baper dan teringat mantan beserta kenangannya, ya! Soalnya kalau kalian baper dan teringat mantan kalian bakal susah move on dan sulit untuk menatap masa depan.
Tidak ada komentar